Contoh Ekspansi Usaha Adalah

Perkuat strategi promosi brand awareness

Strategi promosi merupakan langkah penting yang juga perlu disiapkan oleh pemilik usaha. Ketika kamu ingin bisnis berhasil dan memiliki jumlah penjualan yang legit, tentunya barang dan jasa yang kamu jual mesti dipromosikan kepada masyarakat luas. Dengan begini, mereka mengetahui produk dan jasa yang kamu tawarkan.

Tak hanya spesifik memperkenalkan produk dan jasa kepada calon konsumen, bisnis yang baru dirintis pun dapat melaksanakan strategi brand awareness untuk memperkenalkan merek kamu ke mereka. Dengan begini, mereka mengetahui eksistensi bisnis kamu dan dapat beralih atau memecahkan solusi dari permasalahan mereka ke perusahaan kamu.

Beberapa langkah brand awareness yang bisa kamu lakukan, antara lain dengan membuat desain, logo, dan slogan merek yang mudah diingat, manfaatkan secara maksimal kehadiran media sosial, serta ikuti event-event bisnis untuk memperkenalkan bisnis kamu. Sehingga, harapannya konsumen yang awalnya tidak mengetahui merek kamu bisa mengingat bisnis kamu ketika membutuhkan produk atau jasa tertentu.

Pastikan tujuan ekspansi cukup spesifik

Sama seperti ketika akan membuka usaha di awal, menentukan tujuan ekspansi usaha juga perlu dilakukan supaya kamu punya roadmap dan plan-plan yang disusun untuk mendekatkan langkah ke tujuan. Dengan tujuan yang spesifik, kamu pun bisa membuat rencana cadangan apabila rencana utama tidak berhasil dijalankan.

Di atas sudah dijelaskan beberapa tujuan ekspansi usaha, mulai dari meningkatkan profit perusahaan, memperluas jangkauan usaha, mendorong inovasi dan kualitas, hingga diversifikasi risiko. Coba buat prioritas tujuan dari keempat poin tersebut, barulah kamu bisa menyusun step-step yang perlu dilakukan untuk mencapainya.

Bagaimana cara mengucapkan ekspansi?

Seseorang mengucapkan ekspansi sebagai berikut: ékspansi.

Memperluas jangkauan bisnis

Memperluas bisnis tentunya juga bisa menambah jangkauan perusahaan kamu. Sebagai contoh, ketika kamu membuka cabang baru di daerah yang cukup berjauhan dengan toko utama, maka kemungkinan besar target pasarnya akan berbeda dan bisa menambah cakupan market daripada sebelum melakukan ekspansi.

Contoh lainnya adalah ketika bisnis kamu memperbesar skala produksi barang atau jasa. Dengan jumlah produksi yang lebih banyak, umumnya bisnis akan punya strategi marketing dan logistik yang memadai untuk mendistribusikan produk tersebut ke daerah-daerah lain. Sehingga, jangkauan bisnis kamu tentunya akan lebih luas dibandingkan dengan sebelum perluasan.

Lakukan diversifikasi produk dan layanan

Menciptakan produk dan layanan yang selalu berinovasi dari masa ke masa adalah langkah ekspansi usaha yang mantap. Hal semacam ini juga bisa menjadi langkah awal sebelum akhirnya bisnis berekspansi lebih luas lagi dengan merger, leveraged buyout, akuisisi, joint venture, franchising, dan lain-lain.

Mendiversifikasi produk dan layanan dapat menjadi langkah awal karena ini tidak membutuhkan banyak modal dibandingkan dengan ekspansi eksternal. Diversifikasi juga bisa menjadi cara bisnis untuk bertahan di tengah padatnya kompetisi pasar. Sebab, pada dasarnya, bisnis yang bisa bertahan adalah bisnis yang dapat beradaptasi dan berinovasi.

Pertumbuhan Eksternal

Pertumbuhan eksternal melibatkan kerja sama dengan pihak eksternal untuk memperluas jangkauan dan skala bisnis. Dalam jenis ekspansi ini, perusahaan berkolaborasi atau bergabung dengan perusahaan lain untuk memanfaatkan sumber daya, teknologi, atau akses pasar yang dimiliki oleh pihak lain. Ekspansi eksternal umumnya lebih kompleks dan memerlukan perencanaan yang matang, karena melibatkan pihak eksternal yang mungkin memiliki budaya, struktur, atau tujuan yang berbeda. Namun, strategi ini memberikan fleksibilitas dan potensi pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan internal.

Beberapa metode umum dalam pertumbuhan eksternal meliputi:

Akuisisi adalah proses di mana suatu perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham dari perusahaan lain untuk mendapatkan kendali atasnya. Melalui akuisisi, perusahaan dapat mengakses pasar, teknologi, atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi. Setelah akuisisi, perusahaan yang dibeli biasanya menjadi anak perusahaan dari perusahaan induk. Akuisisi ini memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih cepat dan memperkuat posisinya di pasar. Namun, akuisisi juga memiliki tantangan, seperti mengintegrasikan budaya perusahaan dan mengelola perubahan organisasi.

Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu entitas yang lebih besar. Melalui merger, perusahaan yang bergabung dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan memperbesar pangsa pasar. Misalnya, dua perusahaan yang bergerak di industri yang sama dapat melakukan merger untuk mengurangi persaingan dan memperkuat posisi mereka di pasar. Merger memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan sinergi yang muncul dari penggabungan sumber daya dan kapabilitas masing-masing perusahaan. Namun, keberhasilan merger sangat bergantung pada keselarasan visi, misi, dan nilai-nilai dari kedua perusahaan yang bergabung.

Usaha patungan atau joint venture adalah kerjasama di mana dua atau lebih perusahaan sepakat untuk membentuk entitas bisnis baru secara bersama-sama. Dalam joint venture, masing-masing perusahaan berbagi sumber daya, risiko, dan keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Joint venture memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan keahlian atau teknologi yang dimiliki oleh mitra bisnis, tanpa harus mengakuisisi perusahaan tersebut. Contoh dari joint venture bisa dilihat dalam industri otomotif, di mana dua perusahaan mungkin membentuk kemitraan untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik bersama-sama.

Aliansi strategis adalah kesepakatan antara dua atau lebih perusahaan untuk berbagi sumber daya dalam rangka mencapai tujuan bersama, tanpa membentuk entitas bisnis baru atau melakukan merger. Dalam aliansi strategis, setiap perusahaan tetap independen tetapi bekerja sama untuk mencapai sinergi yang saling menguntungkan. Aliansi strategis sering digunakan dalam proyek-proyek penelitian dan pengembangan, di mana perusahaan dapat berbagi biaya dan risiko sambil tetap mempertahankan identitas masing-masing. Misalnya, perusahaan teknologi dan perusahaan farmasi dapat bekerja sama untuk mengembangkan teknologi medis yang inovatif.

Meningkatkan Daya Saing dengan Membangun Sumber Daya yang Lebih Besar

Ekspansi usaha juga memungkinkan perusahaan untuk memperbesar sumber daya yang dimilikinya, baik dari segi modal, tenaga kerja, teknologi, maupun infrastruktur. Dengan sumber daya yang lebih besar, perusahaan memiliki keunggulan dalam daya saing karena mereka mampu beroperasi dengan kapasitas yang lebih tinggi dan lebih efisien.

Sumber daya yang lebih besar juga memberikan perusahaan fleksibilitas untuk mengatasi berbagai tantangan bisnis, seperti fluktuasi permintaan, perubahan tren pasar, atau gangguan pasokan. Perusahaan yang memiliki sumber daya yang cukup mampu beradaptasi lebih baik terhadap perubahan lingkungan bisnis. Selain itu, dengan sumber daya yang lebih besar, perusahaan dapat berinvestasi dalam riset dan pengembangan, yang memungkinkan mereka untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produk baru yang relevan dengan kebutuhan konsumen.

Merancang dan Menetapkan Rencana dengan Matang

Strategi melakukan ekspansi yang pertama adalah dengan mematangkan rencana ekspansi tersebut. Agar tidak kehilangan kontrol atas usaha terdahulu, pastikan untuk merencanakan sematang mungkin sebelum melakukan ekspansi. Selain itu, rencana yang matang juga akan membantu kamu menentukan arah bisnis baru yang akan dijalankan.

Keunggulan Pertumbuhan Internal

Pertumbuhan internal adalah proses ekspansi yang bergantung pada pengembangan sumber daya internal perusahaan tanpa melibatkan pihak eksternal. Metode ini memiliki beberapa keuntungan unik yang sering kali menjadikannya pilihan bagi perusahaan yang ingin menjaga kendali penuh atas operasional mereka.

1. Risiko Kegagalan yang Relatif Rendah

Salah satu keunggulan utama dari pertumbuhan internal adalah rendahnya risiko kegagalan dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, seperti merger atau akuisisi. Merger dan akuisisi sering kali menghadirkan tantangan dalam mensinergikan sumber daya dan budaya perusahaan yang berbeda, yang bisa berujung pada konflik atau ketidakefisienan. Sementara itu, dalam pertumbuhan internal, perusahaan dapat tumbuh dengan lebih alami, tanpa perlu menghadapi tantangan integrasi yang kompleks.

2. Kontrol Penuh atas Operasional

Ekspansi internal memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kontrol penuh atas operasional mereka. Tidak adanya keterlibatan pihak luar berarti perusahaan dapat membuat keputusan strategis sesuai dengan visi dan misi mereka tanpa kompromi. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang memiliki budaya kerja atau nilai-nilai khusus yang ingin dipertahankan dalam jangka panjang.

3. Peningkatan Motivasi Karyawan

Pertumbuhan internal memberikan kesempatan bagi karyawan untuk terlibat secara aktif dalam proses pengembangan perusahaan. Ketika manajemen melibatkan karyawan dalam upaya ekspansi, mereka merasa lebih dihargai dan memiliki peran penting dalam kesuksesan perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi kerja, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Peningkatan Pendapatan

Pendapatan yang meningkat merupakan indikator keberhasilan ekspansi bisnis yang paling mudah diukur. Salah satu tujuan utama dari ekspansi adalah meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan. Jika ekspansi berhasil, perusahaan akan melihat peningkatan yang signifikan dalam pendapatan mereka, baik dari penjualan produk baru maupun dari peningkatan volume penjualan di pasar yang telah ada.

Perusahaan dapat menggunakan data penjualan sebagai ukuran keberhasilan, dengan membandingkan pendapatan sebelum dan setelah ekspansi. Peningkatan pendapatan yang signifikan menunjukkan bahwa ekspansi telah berhasil menarik minat konsumen baru dan memperluas pangsa pasar perusahaan.